Hallo! gue
beberapa hari yang lalu dapet Whatsapp dari temen, isinya ceritanya bagus
banget! Gue pingin berbagi cerita ini ke kalian semua, biar kalian bisa
terinspirasi :' Selamat Membaca! :D
7 Kali Aku Menangis Untuk Adikku
Pada jaman dahulu kala di negeri Tiongkok, ada sepasang adik
kakak yang setiap hari pulang pergi sekolah berdua. Sang kakak bernama Ce Ce,
si adik bernama Ti Ti. Mereka berbeda 3 tahun. Suatu hari di perjalanan pulang
sekolah, melewati sebuah warung, Ce Ce melihat di warung itu dijual sejenis kue
& ingin membelinya. Karena tidak punya uang, Ce Ce mencuri uang ayahnya dr
laci & pergi membeli kue tsb & memakannya sendiri.
Ketika sang ayah pulang dari bekerja, sang ayah menjadi
sangat marah ketika melihat uangnya di laci hilang. Bertanya kepada istrinya
apakah mengambil uang di laci. Tetapi istrinya tidak mengambil. Bertanya kepada
Ce Ce, tetapi Ce Ce mengaku tidak mengambil. Sang ayah lalu berkata “Kalau
begitu pasti Ti Ti”. Tetapi Ti Ti juga berkata bukan dia yg mengambil.
Ayah menjadi berang, mengambil rotan & memanggil kedua
anaknya. “Kalau tidak ada dari kalian yg mengaku, saya akan memukul kalian
berdua”. Ayah ber-siap2 memukul sang kakak. Melihat itu, Ti Ti langsung berkata
“Ayah, bukan Ce Ce yg mengambil uang itu, tetapi aku”. Ayah pun marah, “Kamu
kecil-kecil sudah mencuri, kalau sdh besar mau jadi apa? Bgmn kamu bertanggung
jawab trhdp hidupmu sendiri?”.
& Ti Ti pun dipukul. Sang kakak langsung memeluk adiknya & menangis karena pengorbanan adiknya. Ti Ti berkata, “Sudah kak, tidak apa-apa, sudah berlalu”.
6 thn kemudian, sang kakak sebentar lagi akan tamat SMA & menuju perguruan tinggi & adik akan naik ke SMP. Suatu hari Ti Ti mendengar kedua orang tuanya sedang berbicara, “Bagaimana ini, kedua anak kita prestasinya bagus di sekolah. Ce Ce sebentar lagi masuk perguruan tinggi, tapi kita tidak punya cukup uang untuk menyekolahkan dia sampai ke perguruan tinggi”.
Mendengar itu, Ti Ti berkata kepada ayahnya “Ayah, saya tidak perlu sekolah, uangnya untuk sekolah kakak saja”. Ayah marah, “Kamu, anak laki2 kalau tidak sekolah mau jadi apa, bagaimana mau menghidupi keluarga nanti?”.
Keesokan harinya, Ti Ti membawa barang-barang nya pergi dari rumah & meninggalkan sebuah surat yang isinya “Ayah, biarlah kakak melanjutkan sekolahnya. Saya akan pergi ke kota untuk menjadi buruh & uangnya akan saya kirimkan untuk membantu biaya sekolah kakak”. Sekali lagi Ce Ce menangis terharu karena pengorbanan adiknya.
Suatu hari saat masih tinggal di asrama sekolah, teman sekamar Ce Ce memberitahu bahwa ada pembantunya dari kampung yang mencarinya. Ce Ce bertanya-tanya dlm hati “Siapa yang datang yah? Saya tidak punya pembantu”. Ternyata yg datang adalah Ti Ti. “Ti Ti, kenapa kamu bilang kamu pembantu, kamu kan bukan pembantu, kamu adikku”. Si adik menjawab, “Tidak kakak, badan aku kotor, kulitku gelap, kalau aku bilang aku adikmu, nanti kakak akan dicemooh oleh teman-teman kakak”. Sekali lagi kakak menangis melihat pengorbanan adiknya.
Si adik berkata “Kak, aku kerja lembur & mengumpulkan uangnya untuk membelikan bros ini utk kakak. Aku lihat gadis-gadis kota banyak yg memakainya. Kakak pasti cantik sekali memakai ini”. Kakak menangis lagi.
Cerita berlanjut & Ce Ce sekarang mempunyai pacar. Ce Ce mengirimkan surat ke rumah & berkata akan pulang ke rumah pada liburan akan datang bersama dengan pacarnya. Ce Ce meminta orang tuanya untuk membersihkan rumah supaya tidak malu ketika pacarnya berkunjung. dan hari itu pun datang. Ketika pacarnya pamit pulang, dia berkata kepada Ce Ce, “Org tuamu baik sekali & baik hati & meskipun rumahmu sederhana, tapi rapi & bersih sekali. Saya senang bisa berkunjung ke rumahmu”. Ce Ce bahagia sekali mendengarnya dan bersujud dan mencium kaki kedua orang tuanya, “Terima kasih ayah ibu telah merapikan & membersihkan rumah untuk menyambut kedatangan pacarku”. Sang ibu berkata, “Bukan kami yg membersihkan rumah, lihat itu di kamar, adikmu bersembunyi karena badannya kotor sekali, dia yg mengecat seisi rumah ini & tangannya terluka ketika membersihkan kaca”. Sekali lagi kakak menangis terharu karena pengorbanan adiknya.
Tidak lama kemdian, Ce Ce menikah & ingin mengajak Ti Ti bekerja di perusahaan suaminya sebagai manager. Ti Ti menolak, “Jangan kak, aku ini tidak berpendidikan nanti memalukan kakak, nanti kakak dipandang rendah oleh keluarga suami. Biarlah aku disini menjaga orang tua kita & kakak hidup bahagia bersama suami”.
Lagi-lagi kakak terharu mendengar pengorbanan adiknya.Suatu
hari, Ti Ti pun menikah. Di pesta pernikahan, seperti biasa pembawa acara
mencoba meng-olok2 pasangan pengantin baru tsb. “Ti Ti, sekarang kamu sudah
menikah, diantara org tua, kakak & istrimu, siapa yg paling kamu sayangi?”.
Dg tegas Ti Ti menjawab “KAKAKKU”. Semua orang heran, kakak pun heran mendengar
jawaban adiknya. Pembawa acara “Ada orang tua, kakak, istri, kenapa kamu cuma
sayang sama kakakmu?”. Ti Ti bercerita, “Suatu hari waktu aku berusia 7 tahun,
karena aku nakal, sarung tanganku yg sebelah kanan hilang. Jadi di perjalanan
pulang sekolah, tanganku kedinginan. Lalu kakak meminjamkan sarung tangannya
kepadaku, jadi tanganku tidak kedinginan lagi. Sampai dirumah, waktu mau makan,
saya melihat tangan kanan kakak beku sampai tidak bisa memegang sumpit untuk
makan. Sejak itu aku bersumpah tidak akan membiarkan kakakku hidup
menderita". Sang kakak menangis sangat terharu mendengar cerita itu.
Bagaimana dengan kita? seharusnya kita dapat membalas perbuatan baik yang diberikan oleh orang lain kepada kita. Semoga kisah ini dapat menjadi inspirasi untuk kita semua :D
Love,
CK
No comments:
Post a Comment